Friday, March 25, 2016

Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah suatu ilmu, seni, dan teknik untuk mengetahui benda, gejala, dan area dari jarak jauh dengan menggunakan alat pengindra berupa sensor buatan yang digunakan dalam pengindraan jauh (dapat berupa kamera, sensor, radiometer, atau magnetometer yang dipasang pada wahana pesawat terbang, satelit, pesawat ulang alik, dan sebagainya).

Komponen-komponen Penginderaan Jauh
1. Tenaga, tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh adalah sinar matahari dan sinar bulan (digunakan malam hari).
2. Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh, yakni meliputi atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.
3. Sensor adalah suatu alat perekam data, yaitu untuk merekam objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Setiap sensor mempunyai kepekaan yang bebeda pada bagian spektum elektromagnetiknya. Sensor berdasarkan proses perekamannya, dibedakan menjadi dua jenis yaitu sensor fotografik (hasilnya foto / citra) dan sensor elektromagnetik (hasilnya sinyal elektrik seperti sinar X sampai gelombang radio dan hasilnya foto / citra).
4. Wahana adalah kendaraan yang dipakai untuk membawa sensor. Sistem wahana dapat berupa balon udara, helikopter, pesawat terbang, dan satelit.
5. Keluaran (Citra) adalah objek yang terekam oleh cermin lensa kamera atau yang tampak langsung pada hasil cetakan. Hasil interaksi antara tenaga dan objek direkam dengan menggunakan sensor atau kamera. Hasil rekamannya disebut data atau citra. Berbagai data atau citra dapat diolah dan dianalisis. Hasil analisis ini disebut interpretasi citra.

Citra Penginderaan Jauh
Objek yang terekam pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor. Ciri yang terekam oleh sensor ada 3 (tiga) yaitu:
1. Ciri spasial yaitu ciri yang berkaitan dengan ruang, meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs, dan asosiasi/ciri-ciri tertentu.
2. Ciri temporal yaitu ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat perekaman, seperti lereng yang memiliki umur batuan muda dapat dibedakan dengan lereng yang memiliki umur batuan tua (terkait umur), air pada citra foto, tampak gelap pada musim kemarau, tetapi cerah pada musim kemarau (terkait waktu).
3. Ciri spektral yaitu ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda, yang dinyatakan dengan rona dan warna.

Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographic)/ foto udara dan citra nonfoto (nonphotographic image).
1. Citra foto ialah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera.
2. Citra nonfoto ialah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra nonfoto berdasarkan wahana yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Citra dirgantara (airbone image) yaitu citra yang dibuat dengan menggunakan wahana di udara. Contohnya citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS. Citra jenis ini jarang digunakan.
b. Citra satelit (satellite/Spaceborne Image) yaitu citra yang dibuat dari antariksa (angkasa luar). Penggunaan citra satelit dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Citra satelit untuk penginderan planet. Contoh: citra satelit Viking (AS) dan citra satelit Venera (Rusia).
2) Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS) dan citra meteor (Rusia).
3) Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: citra landsat (AS), citra ERS (Eropa), citra Soyuz (Rusia), dan citra SPOT (Prancis).
4) Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: citra Seasat (AS) dan citra MOS (Jepang).

No comments:

Post a Comment