Thursday, March 24, 2016

Pengertian pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang atau dapat juga dikatakan sebagai gabungan dari hasil kegiatan para pelaku ekonomi. Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional suatu negara, dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pendapatan.

1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendekatan ini dilakukan dengan menghitung nilai barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam satu tahun dengan cara menjumlahkan value added setiap proses produksi. Atau dapat juga dilakukan dengan menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah dari semua sektor kegiatan ekonomi.

Ketika akan melakukan perhitungan dengan pendekatan produksi harus dihindari terjadinya perhitungan ganda, hal tersebut dapat dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan pada setiap tahap proses produksi. Misalnya, perekonomian terdiri hanya satu sektor saja, yaitu seorang petani mampu menghasilkan kakao (cokelat) yang dijual dengan harga Rp10.000.000,00. Kakao tersebut diproses menjadi cokelat vang dijual dengan harga Rp15.000.000,00. Kemudian, cokelat ini dibeli oleh pengusaha cokelat dan dibuat cokelat leleh dengan merek cokelat tertentu harganya Rp20.000.000,00. Berdasarkan contoh tersebut, dapat dihitung nilai tambah dari sektor produksi kakao, yaitu sebagai berikut.
a. Petani kakao mendapat nilai tambah Rp10.000.000,00 sebab ia tidak mengeluarkan biaya apapun.
b. Pengusaha pengolahan cokelat mendapat nilai tambah Rp5.000.000,00 yaitu dari Rpl 5.000.000,00 - Rp10.000.000,00 = Rp5.000.000,00.
c. Pengusaha cokelat mendapat nilai tambah Rp5.000.000,00 yaitu dari Rp20.000.000,00 – Rp 15.000.000,00 = Rp5.000.000,00
Jadi, nilai tambah dari sektor ini adalah Rp20.000.000,00

Menurut International Standar Industrial Classification (ISIC), menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi total (production approach) dibagi ke dalam sebelas lapangan usaha atau sektor yang kemudian disederhanakan lagi menjadi sembilan sektor lapangan usaha, di antaranya:
1. pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan;
2. pertambangan dan pengggalian;
3. industri pengolahan atau manufaktur;
4. listrik, gas, dan air minum;
5. bangunan;
6. perdangangan, hotel, dan restoran;
7. pengangkutan dan komunikasi;
8. keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;
9. jasa-jasa.

2. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan pengeluaran dilakukan dengan menghitung jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dengan cara menjumlahkan pengeluaran rumah tangga konsumen, rumah tangga podusen, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga luar negeri kepada masyarakat atau negara selama satu tahun.

Pengeluaan rumah tangga konsumen dilambangkan (C), pengeluaran rumah tangga produsen atau perusahaan disebut investasi dilambangkan (I), pengeluaran pemerintah, baik pusat maupun daerah dilambangkan (G), dan pengeluaran sektor luar negeri atau selisih ekspor dan impor dilambangkan (X-M). Secara matematis pendapatan nasional yang terdiri atas komponen-komponen pengeluaran dari sektor tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

Y = C + I + G + (X - M)

Keterangan:
Y   = Pendapatan nasional
C   = Pengeluaran sektor rumah tangga
I    = Pengeluaran sektor perusahaan
G   = Pengeluaran sektor pemerintah
(X - M) = Sektor luar negeri atau selisih ekspor impor

Angka yang diperoleh dalam perhitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran menunjukkan besarnya Produksi Nasional Bruto (PNB) masyarakat atau disebut juga perhitungan Gross National Product (GNP).

3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan pendapatan dilakukan dengan menghitung seluruh pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada rumah tangga produsen selama satu tahun. Pendapatan yang dihitung adalah pendapatan yang diperoleh oleh mereka yang memiliki faktor-faktor produksi, seperti pemilik modal, pekerja, dan pengusaha. Para pemilik faktor produksi ini masing-masing memperoleh gaji yang dilambangkan dengan w (wages), sewa dilambangkan dengan r (rent), bunga modal dilambangkan dengan i (interest), dan laba dilambangkan dengan p (profit). Pendapatan yang diperoleh dapat dikatakan perhitungan Nasional Income (NI) sehingga dapat dibuatkan persamaan matematisnya sebagai berikut.

Y = r + i + w + p

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional (NI)
r = rent (sewa)
i = interest (bunga modal)
w = wages (upah)
p = profit (laba pengusaha)

No comments:

Post a Comment