Saturday, March 26, 2016

Pengertian Realitas Sosial

Sosiologi membahas pola-pola hubungan yang terjadi dalam masyarakat. Pola-pola hubungan tersebut dapat menciptakan kestabilan atau keadaan yang normal namun dapat pula menimbulkan keadaan yang tidak normal, seperti terjadinya perubahan berupa modernisasi, penyimpangan dan masalah sosial lainnya. Inilah yang kita sebut sebagai realitas sosial.

Peter Berger dan Thomas Luckman dalam buku mereka yang berjudul The Social Construction of Reality mengemukakan bahwa realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan). Berger dan Luckman melihat realitas sosial memiliki dimensi objektif dan subjektif. Dimensi objektif dilihat dari adanya lembaga atau pranata sosial beserta nilai dan norma-normanya yang menunjukkan bahwa masyarakat cenderung menginginkan keteraturan. Karena itu, masyarakat cenderung mewariskan nilai atau norma-norma yang dianutnya kepada generasi berikutnya melalui proses internalisasi (sosialisasi). Namun demikian, manusia tidak seharusnya seluruhnya ditentukan oleh lingkungannya. Manusia memiliki peluang untuk mendapatkan interpretasi berbeda atas realitas yang diperolehnya melalui sosialisasi (sosialisasi tidak sempurna) yang dilihatnya sebagai cermin dunia objektifnya. Interpretasi yang berbeda ini secara kolektif (bersama individu-individu lain) akan membentuk sebuah realitas baru. Proses inilah yang oleh Berger disebut sebagai eksternalisasi.

Ekternalisasi berjalan lambat namun pasti. Proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan aturan atau norma-norma dalam masyarakat. Artinya, akan terbentuk sistem nilai atau norma baru yang dapat juga melanda generasi-generasi berikutnya. Menurut Berger, masyarakat sebetulnya adalah produk dari manusia yang tak hanya dibentuk oleh masyarakat, tetapi juga sadar atau tidak, mencoba untuk mengubah masyarakat, termasuk perubahan-perubahan yang berakibat pada munculnya masalah-masalah sosial. Konsep-konsep sosiologi ini dapat digunakan sebagai alat analisis untuk memahami dan mencari faktor-faktor penyebab suatu masalah sosial. Dari analisis tersebut dapat dicari alternatif-alternatif solusi atau pencegahannya.

No comments:

Post a Comment