Thursday, March 24, 2016

Tujuan penentuan dan pengambilan sampel dalam penelitian

Langkah selanjutnya yang Anda lakukan setelah melakukan perumusan pertanyaan masalah adalah memilih sampel penelitian. Sampel penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sesuai dengan penelitian. Bagaimana cara pengambilan sampel? Melalui uraian berikut, hal itu akan dijelaskan.

Setelah masalah penelitian berhasil dirumuskan dengan baik, langkah selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan karena sering tidak mungkin melakukan pengamatan terhadap populasi yang sangat besar. Misalnya, pengamatan terhadap segenap warga Jakarta.

Hambatan lain dari pengamatan terhadap seluruh populasi tadi berupa rusak atau kacaunya pengaturan. Misalnya, tidak mungkin peneliti mencicipi semua manggis sebanyak satu gerobak yang akan diteliti, atau tidak mungkin meneliti semua karung beras yang berjumlah ratusan banyaknya dalam satu gudang Dolog, karena hal ini pasti akan mengacaukan pengaturan di gudang. Oleh karena itu, perlu diadakan pengambilan sampel dari satu populasi. Penelitian dengan menggunakan sampel disebut penelitian sampel.

Pengambilan sampel bisa dilakukan secara acak dan tidak acak. Sampel yang diambil secara acak adalah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Hasil dari sampel penelitian kemudian digeneralisasikan atau dibuat kesimpulan sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.

Tujuan Penentuan Sampel
Tujuan penentuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati sebagian dari populasi saja. Suatu metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti.
2. Dapat menentukan presisi (perbedaan hasil yang didapat dari contoh/sampel) dari hasil penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh.
3. Sederhana dan mudah dilaksanakan.
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya.
5. Merupakan penghematan yang nyata dalam soal waktu, tenaga, dan biaya jika dibandingkan dengan pencacahan lengkap.

Tujuan Pengambilan Sampel
Tujuan pengambilan sampel adalah sebagai berikut.
1. Mengadakan reduksi (pengurangan) terhadap kuantitas objek yang diteliti. Tidak semua populasi atau peristiwa akan diteliti, tetapi hanya sebagian saja.
2. Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian. Generalisasi di sini berarti membuat kesimpulan ringkas terhadap fenomena yang sangat banyak jumlahnya.
3. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi. Untuk itu, orang berusaha mengeliminasi ciri-ciri yang khas individual. Dalam bahasa bilangan, hal ini bisa dinyatakan sebagai berikut. Setiap anggota populasi dianggap berbeda dari keadaan rata-rata populasi. Kondisi sebagian dari anggota populasi lebih kecil atau lebih besar dari harga rata-rata. Akan tetapi, jika dilihat secara keseluruhan, sifat yang berbeda (yang khas dan yang individual) tadi tidak ditampakkan secara menonjol. Yang lebih dikemukakan ialah sifat-sifat umumnya. Dalam hal ini adalah harga rata-ratanya. Namun demikian, untuk menjaga agar ciri-ciri khas individual itu tidak banyak dihilangkan, perlu diusahakan jumlah sampel yang cukup besar.

No comments:

Post a Comment