Thursday, March 24, 2016

Jenis-Jenis Inflasi

Menurut Boediono, inflasi dapat dibedakan berdasarkan parah atau tidaknya inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. 30% per tahun. Biasanya ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar berlangsung relatif singkat.
b. Inflasi berat, inflasi yang tingkatannya berada di antara 30%-100% per tahun.
c. Hiperinflasi (Hyperinflation), inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% per tahun. Biasanya ditandai dengan kenaikan harga yang setiap saat berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama yang disebabkan nilai uang terus merosot.

Menurut International Monetary Fund (IMF), inflasi dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Chronic Inflation, yaitu inflasi dengan laju rata-rata antara 25-50% per tahun selama tiga tahun atau lebih.
b. Acute Inflation, yaitu inflasi dengan laju rata-rata lebih dari 50% per tahun selama tiga tahun atau lebih.
c. Runaway, yaitu inflasi dengan laju rata-rata lebih dari 200% per tahun selama satu tahun atau lebih.

Adapun menurut Bank Indonesia, inflasi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Inflasi Inti, yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan dan penawaran, lingkungan eksternal (nilai tukar, harga komoditi internasional dan inflasi mitra dagang), ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.
b. Inflasi non Inti, yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Inflasi ini di antaranya sebagai berikut.
1) Inflasi Volatile Food, yaitu inflasi yang dipengaruhi shocks dalam kelompok bahan makanan, seperti panen, gangguan alam, dan gangguan penyakit.
2) Inflasi Administered Prices, yaitu inflasi yang dipengaruhi shocks berupa kebijakan harga pemerintah, seperti harga BBM, tarif listrik, atau tarif angkutan.

No comments:

Post a Comment