Saturday, March 26, 2016

Peran Sosiolog

Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog tentu sangat berperan dalam membangun masyarakat di suatu daerah, terutama di daerah yang sedang berkembang. Bentuk-bentuk peran para ahli tersebut dapat kita gambarkan sebagai berikut.

1. Sosiolog sebagai ahli riset
Seperti semua ilmuwan lainnya, para sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data. Untuk itu, para sosiolog melakukan riset ilmiah untuk mencari data tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Data itu kemudian diolah menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat.

Dalam kaitan dengan hal ini, seorang sosiolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat. Dari hasil penelitiannya, sosiolog harus dapat menghadirkan kebenaran-kebenaran agar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kekeliruan dalam masyarakat dapat dihindari. Berdasarkan hal itu pula, seorang sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial yang didasarkan pada pola-pola, kecenderungan, dan perubahan yang paling mungkin terjadi.

2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
Ramalan sosiologi dapat pula membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi. Setiap keputusan kebijakan sosial adalah suatu ramalan. Artinya, kebijakan diambil dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan. Namun, sering terjadi bahwa kebijakan yang diambil tidak memenuhi harapan tersebut. Salah satu faktornya adalah ketidakakuratan kesimpulan atau dugaan yang salah terhadap permasalahannya. Contohnya, apakah kebijakan pemerintah dalam menggusur pemukiman kumuh di bantaran sungai bisa mengurangi resiko banjir? Apakah penutupan lokalisasi pelacuran dan menggantinya dengan pusat kegiatan keagamaan bisa menghilangkan pelacuran?

3. Sosiolog sebagai teknisi
Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka memberi saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, maupun hubungan antarkelompok dalam suatu organisasi.

Dalam kedudukan seperti ini, sosiolog bekerja sebagai ilmuwan terapan (applied scientist). Mereka dituntut untuk menggunakan pengetahuan ilmiahnya dalam mencari nilai-nilai tertentu, seperti efisiensi kerja atau efektivitas suatu program atau kegiatan masyarakat.

4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik
Dalam menyajikan suatu fakta, seorang sosiolog harus bersikap netral dan objektif. Contohnya, dalam menyajikan data tentang masalah kemiskinan, seorang sosiolog tidak boleh menciptakan anggapan sebagai pendukung suatu proyek atau kegiatan tertentu atau mengubahnya sehingga terkesan reformis, konservatif, dan sebagainya.

Sosiolog dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah sosial. Keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat membangun serta menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman-pengalaman tersebut.

No comments:

Post a Comment