Friday, March 25, 2016

Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografi)

SIG yaitu suatu sistem yang memiliki fungsi pengumpulan, pengaturan, pengelolaan, penyimpanan sampai penyajian segala jenis data (informasi) yang berkaitan dengan geografi.

Subsistem SIG
SIG memiliki subsistem (tahapan kerja) yaitu:
1. Masukan (input). Data SIG berasal dari peta, tabel, foto udara, citra satelit, dan hasil survei lapangan.
2. Pengolahan dan penyimpanan data (proses) yaitu penyimpanan data yang memungkinkan untuk dipanggil kembali atau dikoreksi secara cepat dan akurat di mana data tersimpan di komputer. Ada 3 (tiga) analisis data, antara lain:
a) Analisis lebar. Contohnya: menghasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu.
b) Analisis penjumlahan aritmatika. Analisis ini dapat menangani peta dengan klasifikasi. Hasil yang diperoleh dari analisis ini menunjukkan hasil baru.
c) Analisis garis dan bidang. Analisis ini dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius tertentu, misalnya daerah rawan penyakit, rawan banjir, dan rawan gempa bumi.

Terdapat 2 data yang diproses dalam SIG yaitu:
a) Data keruangan/spasial/grafis yaitu data yang mengacu kepada ruang/ lokasi atau tempat-tempat lain di permukaan Bumi. Data spasial berbentuk sebagai berikut.
1) Koordinat titik (point), digunakan untuk menggambarkan kota, puncak gunung, bandara, dan lain sebagainya.
2) Garis (line), digunakan untuk menggambarkan jalan, rel kereta api, dan sungai.
3) Luasan/area (polygon), digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah seperti penggunaan suatu wilayah. Data luasan memiliki 2 bentuk, yaitu:
a) Data vektor yaitu data spasial yang disajikan dalam bentuk titik dengan koordinat x dan y.
b) Data raster (cell) yaitu data yang disajikan dalam bentuk grid (bujur sangkar /kotak) yang terdiri dari kumpulan cell yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama, dimana tiap kotak terdiri dari 1 piksel.
b) Data deskriptif /data atribut / data tabular yaitu data yang ada pada keruangan / kewilayahan /lokasi. Data deskriptif berbentuk kualitatif (simbol) ataupun kuantitatif (jumlah tingkat) dalam suatu grafik atau peta.

3. Penyajian (output) yaitu penyajian sebagian/semua data dan hasil dari manipulasi data bisa dalam bentuk tabel, file peta elektronik (digital), grafik, dan lain-lain.

Komponen SIG
1. Perangkat lunak (softwere), meliputi ratusan modul program di antaranya Autocad, ARC/info, Erdas, dan Ilwis, Idrisi versi 4.1 (untuk DOS) dan Mapinfo versi 4,0 (untuk windows).
2. Perangkat keras (hardware), meliputi komputer (PC), desktop, work stations, multiuser host, hard disk, RAM, mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
3. Data dan informasi geografi, SIG dapat mengumpukan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan cara mengimpornya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan mendigitasi data spasial dari peta dan memasukkannya data atribut dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
4. Manajemen, suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat.

Pemanfaatan SIG
1. Transmigrasi
a) Pemilihan lokasi transmigrasi agar daerah yang dipilih benar-benar cocok untuk pemukiman penduduk.
b) Perencanaan waktu pemindahan penduduk yang tepat, sesuai dengan keadaan daerah yang akan didatangi.

2. Lingkungan hidup
a. Perencanaan kota dan data yang berkaitan dengan tata ruang.
b. Pemantauan terhadap pencemaran lingkungan hidup.

3. Perencanaan dan pemantauan daerah laut
a) Pencarian ikan di laut dan hasil laut lainnya.
b) Pemantauan garis pantai dan abrasi.
c) Pemantauan proses kelautan seperti pengangkatan, arus, dan instrusi air laut ke daratan.

4. Pemantauan program inpres desa tertinggal (IDT)
a) Informasi potensi desa berupa sarana jalan raya, angkutan, mata pencarian, rumah penduduk, hak milik tanah, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan sarana komunikasi.
b) Informasi penduduk berkaitan dengan kepadatan, persebaran, pertambahan, dan komposisi penduduk.
c) Informasi lingkungan yang berkaitan dengan sumber air, penerangan tempat ibadah, pembuangan sampah, dan jamban/MCK.

5. Pertanian dan kehutanan
a) Inventarisasi tanaman pangan, berkaitan dengan informasi luas lahan tanaman pangan, luas lahan yang rusak, dan luas lahan yang lebih baik.
b) Pemantauan penggunaan lahan.
c) Inventarisasi tanaman perkebunan / tanaman pertanian.
d) Inventarisasi dan pemantauan hutan yang diperlukan untuk perencanaan reboisasi, perluasan hutan, dan pencegahan kerusakan hutan.
e) Inventarisasi lahan kritis, perubahan jumlah lahan kritis setiap tahun, dan kesuburan tanah.

6. Pemetaan sumber daya alam
a) Pemetaan penggunaan lahan.
b) Pemetaan tanah hijau sangat diperlukan bagi lahan pertanian.
c) Pemetaan daerah pasang surut guna dikembangkan sebagai daerah pertanian dan kepentingan lain.
d) Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan eksplorasi dan penanggulangan bencana alam.

7. Pemantauan bencana alam
Menginventarisasi, mengevaluasi, dan memantau bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, kebakaran hutan, serangan hama, dan lain-lain.

Pengoperasian SIG
Pengoperasian SIG dibedakan menjadi dua, yaitu secara modern (komputerisasi) dan konvensional (manual). SIG secara modern (komputerisasi) pengoperasiannya menggunakan komputer sehingga datanya dalam bentuk digital. SIG konvensional biasanya terdiri dari beberapa unsur data termasuk peta, lembar material transparasi untuk tumpang tindih, foto udara, foto lapangan, serta laporan-laporan statistik, dan survei lapangan. Salah satu prosedur yang umum dilakukan dalam SIG secara konvensional adalah penumpangtindihan (overlay) beberapa peta untuk mencari informasi tentang suatu wilayah tertentu.

No comments:

Post a Comment